jump to navigation

Fosil, Si Penjelajah Waktu August 8, 2010

Posted by ibnu dwi bandono in Geology Time.
trackback

Ketika mendengar kata “Fosil”, kita pasti langsung konek sm tulang belulang, sisa makhluk hidup, dan identik dengan penggalian dibawah tanah. Fosil banyak sekali diteliti oleh para arkeolog untuk menentukan kehidupan manusia purba dari masa ke masa.

Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. secara singkat definisi dari fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Sisa-sisa organisme.
  2. Terawetkan secara alamiah.
  3. Pada umumnya padat/kompak/keras.
  4. Berumur lebih dari 11.000 tahun.

Menurut paleontologist (ahli paleontologi) ada macam macam fosil tetapi secara umum ada dua macam jenis fosil yg perlu diketahui: Yaitu bagian dari organisme itu sendiri, dan sisa-sisa aktifitasnya.

~ Organisme itu sendiri

Mammoth yang tersimpan dalam es (kiri) dan Nyamuk yang terperangkap di amber (kanan)

Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat beruba tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang “keras”.

~ Sisa-sisa aktifitasnya

Secara mudah pembentukan fosil ini dapat melalui beberapa jalan, antara lain seperti    yang terlihat dibawah ini. Fosil sisa aktifitasnya sering juga disebut dengan Trace Fosil (Fosil jejak), karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri.

Fosil terbentuk dari proses dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan atau hewan terkubur dalam kondisi lingkungan yang bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandungan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.

Ahli paleontologi menggunakan fosil untuk banyak hal. Ada dua penggunaan fosil yang sangat penting:

  1. Untuk menentukan umur relatif suatu batuan
  2. Untuk menentukan keadaan lingkungan dan ekologi yang ada ketika batuan yang mengandung fosil tersebut terbentuk

Comments»

1. galuh - September 4, 2010

thank’z ea atas informasi_nha…..

2. novi - September 4, 2010

thank’s y nich sangat membantu aq…..

3. galuh - September 4, 2010

thank’s thank’s

4. ibnu dwi bandono - September 4, 2010

@galuh n novi: thanks udh visit blog sederhana ini..


Leave a comment